Agen Bola|Demi Tiket Terakhir

Agen Bola SBOBET, Agen Bola Casino  SBOBET Terpercaya

TAHUN 2013, saat Chelsea menjuarai Europa League, Jose Mourinho melontarkan ejekan. Dia bilang, tidak mau menjadi juara di kompetisi ini. "Saya tidak ingin pemain saya merasa bahwa Bandar Taruhan Europa adalah jatah untuk kami."

Pongah? Tentu saja. Jika tidak demikian, bukan Mourinho namanya. Ejekan ini dia lontarkan untuk Rafael Benitez, seteru besarnya selain Arsene Wenger. Mourinho yang saat itu melatih Real Madrid dan terhenti di semifinal Bandar Taruhan Champions setelah kalah tragis 3-4 dari Borussia Dortmund, tak mau kalah gaya dari Benitez.

Padahal dia tahu persis, tropi Europa League sama sekali bukan tropi kacangan. Saat masih bernama UEFA Cup, Mourinho meraihnya bersama Agen Bola Porto. Tropi pertamanya di Eropa dan pernah pula diakuinya sebagai pencapaian yang paling emosional.

"Porto datang dengan tim muda dan pelatih yang bukan siapa-siapa. Kejar mengejar Bandar Bola Terpercaya dengan Glasgow Celtic terjadi dan kami akhirnya menang 3-2 di babak perpanjangan waktu. Pertandingan yang benar-benar menguras emosi," katanya.

Jose Mourinho seorang penyeru perang psikologis yang bukan saja canggih namun juga nyaris brutal. Dia enteng saja melakukan provokasi-provokasi. Termasuk dengan cara menjungkirbalikkan kalimat-kalimatnya sendiri.

Empat tahun berlalu dan Mourinho berada pada posisi yang membuatnya harus menelan kalimat pongah itu. Mourinho sekarang justru sangat menginginkan tropi Europa League. Bukan semata demi gelar juara, bukan demi gengsi, bukan demi marwah dan reputasinya sebagai pelatih kelas satu, melainkan demi uang. Banyak sekali uang.

Tropi Europa League bernilai sama dengan peringkat tiga English Premier League (EPL). Artinya, apabila Manchester United, klub besutan Mourinho, menang dari Ajax Amsterdam pada laga final Europa League di Friend Arena, Swedia, dinihari nanti, mereka akan meraih tiket terakhir ke Bandar Taruhan Champions musim 2017-2018. Tiket langsung ke fase grup.

Persoalannya di sini. Mourinho akan menekan pasukannya untuk mati-matian merobohkan Ajax, sebab jika gagal, uang sebesar Rp 866,5 miliar akan melayang. Kenapa bisa? Dalam klasul perjanjian kerjasama Manchester United dengan satu di antara sponsor terbesarnya, dipaparkan bahwa nilai kontrak akan dipotong sebesar 30 persen apabila klub ini tidak bermain di Bandar Taruhan Champions selama dua musim secara beruntun.

Musim lalu, Manchester United hanya sampai di posisi lima. Musim ini lebih buruk. Satu tingkat lebih rendah. Bisa dibayangkan akan seperti apa jadinya mereka andaikata tropi Europa League gagal diraih.

Bukan cuma rugi finansial. Secara teknis, seluruh skenario Jose Mourinho bisa hubar-habir berantakan. Bisa-bisa, semua pemain bintang yang sedang dibidiknya untuk diterbangkan ke Old Trafford akan berubah sikap. Bintang kelas satu mana yang mau bermain di kompetisi kelas dua? Sulit bagi Mourinho untuk mencari pemain yang percaya penuh padanya seperti Zlatan Ibrahimovic atau Paul Pogba. Bahkan, sangat boleh jadi bintang-bintang Manchester United yang malah memilih pindah ke klub lain.

Pendek kata, Mourinho akan melakukan segala cara untuk menang. Sebagai langkah awal, dia memainkan skuat yang aneh di laga pamungkas EPL kontra Crystal Palace. Ada nama Timothy Fosu-Mensah dan Axel Tuanzebe. Nama-nama yang asing di jajaran starting eleven rutin Manchester United.

Namun itu belum seberapa. Apakah Anda familiar terhadap Joel Pereira, Demetri Mitchell, Scott McTominay, Josh Harrop, dan Angel Gomes? Pastinya tidak. Mourinho mencomot mereka dari Tim Muda Manchester United. Gomes baru berusia 16. Dia masih belajar berjalan saat Wayne Rooney, pemain yang digantikannya saat masuk lapangan di menit 88, mencetak Bandar Bola Terpercaya pertamanya di EPL pada 19 Oktober 2002.

Tujuan Mourinho tentunya terang benderang. Dia tidak ingin pemain-pemain yang diandalkannya untuk bertempur melawan Ajax mendapatkan hal-hal yang tak diinginkan. Mourinho sudah terlanjur kehilangan Ibrahimovic, dan Eric Bailey. Ibrahimovic cedera parah, sedangkan Bailey kena hukuman larangan bertanding karena akumulasi kartu kuning.

"Kami hanya punya 15 sampai 18 pemain yang masih bugar di sepertiga akhir kompetisi. Ini saja sesungguhnya sangat mengerikan. Saya tak ingin kami mendapatkan malapetaka lagi," ucap Mourinho pada Manchester Evening News.

PEMAIN-pemain Mancehster United berlatih menjelang laga final  Europa League kontra Ajax Amsterdam, di Friends Arena, Swedia,  dinihari nanti.
PEMAIN-pemain Mancehster United berlatih menjelang laga final Europa League kontra Ajax Amsterdam, di Friends Arena, Swedia, dinihari nanti. (AFP PHOTO/PAUL ELLIS)

Jumlah pemain yang bugar tidak banyak bertambah. Hanya Chris Smalling dan Maroune Fellaini yang kembali berlatih. Dari keduanya, kemungkinan, Fellaini yang diturunkan. Sedangkan cedera yang membekap Marcos Rojo, Luke Shaw, dan Ashley Young masih jauh dari pulih.

Komposisi yang sedikit banyak mengkhawatirkan. Sebelum Ibrahimovic cedera, Manchester United berada selangkah di depan Ajax. Selain bekal pengalaman segudang, Friends Arena juga rumah baginya. Di sini, nama Ibrahimovic disebutkan dengan takzim.

Tanpa Ibrahimovic, Mourinho tidak punya pilihan kecuali pada Rooney yang makin lamban dan Marcus Rashford yang angin-anginan. Pula demikian di belakang. Bailey dan Smalling lebih menjamin kekokohan dan ketenangan. Marcos Rojo masih lumayan. Berbanding terbalik dengan Phil Jones dan Daley Blind. Seperti Rashford, keduanya kerap bermain tidak stabil. Kadang solid, tak jarang rapuh dan begitu mudah ditembus.

Di lain sisi, pasukan muda Ajax Amsterdam sangat eksplosif. Cepat dan mampu menyerang tak putus sepanjang pertandingan dalam tempo tinggi. Dan sebagai anak-anak muda, pastinya, otot- otot mereka juga jauh lebih bugar.

Pertanyaannya, cukupkah modal ini untuk mengubur ambisi Manchester United? Bagi Teddy Sheringham tidak. Pada Mirror, Sheringham, pahlawan kemenangan Manchester United pada final Bandar Taruhan Champions 1999 yang dramatis, mengatakan Ajax masih terlalu hijau.

"Pertandingan final adalah akumulasi dari taktik, semangat, dan pengalaman. Ajax kalah pada pengalaman dan taktik. Mereka punya tradisi namun belakangan tidak pernah bisa sampai pada level yang benar-benar matang. Mereka selalu muda. Dan melawan United di final satu kejuaraan Eropa tidak sama dengan bermain bola di taman bermain," ujarnya.

Kalimat Sheringham barangkali memang kedengaran terlalu pongah juga. Terutama kalau ingatan kembali dilayangkan ke tahun 1995. Ajax merajai Eropa dengan skuat yang berusia rata-rata 24. Skuat yang di kemudian hari melahirkan para legenda Belanda, termasuk Dany Blind, ayah Daley.

SKUAT Ajax Amsterdam saat menjuarai Champions Cup (sekarang  Champions League) tahun 1995.
SKUAT Ajax Amsterdam saat menjuarai Champions Cup (sekarang Champions League) tahun 1995. (thesefootballtimes.co)

Namun dicermati lebih jauh, ada dua poin yang membuat kecemerlangan itu tak dapat dijadikan sebagai pembanding. Ajax 1995 dilatih Louis van Gaal, juru taktik jempolan yang dengan caranya sendiri memperkaya sistem Total Football Rinus Michel. Sekarang Ajax di tangan Peter Bosz. Hingga manajemen Ajax merekrutnya dari Maccabi Tel Aviv tahun lalu, pencapaian tertingginya adalah membawa Heracles Almelo menjadi juara Eerste Divisie, kompetisi kasta kedua sepakbola Belanda.

Poin lain, bibit skuat Ajax sekarang kalah kelas dibanding bibit 1995. Tidak ada pemain-pemain yang benar-benar bisa dianggap sebagai "reinkarnasi" Clarence Seedorf, Edgar Davis, Marc Overmars, Frank dan Ronald de Boer, dan Patrick Kluivert.

Nama yang terakhir bahkan mengirimkan keturunan langsungnya, Justin. Akan tetapi, sekali lagi, Justin bukan Patrick. Dan jangan lupa, di skuat itu ada Frank Rijkaard. Pemimpin kharismatik yang dihormati pemain- pemain lain.(t agus khaidir)

Follow @aguskhaidir

Follow @arenasuper

AJAX Amsterdam vs Manchester United
AJAX Amsterdam vs Manchester United (TRIBUN MEDAN/HERIYANTO)

Sumber : www.arenasuper.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Judi Casino Online Pato Optimis Milan Mampu Raih Serie A | Arenasuper.com

Conte: Kami Tidak Akan Boyong Drogba

Agen Bola |Berita SBOBET AVB Menilai Peluang Juara Semakin Berat | Arenasuper.com - Arenasuper.com